Jumat, 27 Mei 2011

Purnawiyata Siswa SMAN 3 Malang Angkatan 2011

Setelah melalui proses pembelajaran selama dua hingga tiga tahun, akhirnya SMA Negeri 3 Malang menyerahkan kembali para purnawiyata angkatan 2011 kepada orangtua mereka di dalam sebuah seremonial yang khidmat, Purnawiyata Siswa SMA Negeri 3 Malang 2011. Kamis, 26 Mei 2011 Hall Swarna Paksi Hotel Kartika Graha menjadi saksi acara serah-terima Pejuang Bhawikarsu 2011. Pukul 07.40 WIB undangan mulai memasuki Hall dan menempati posisi yang telah ditentukan. Segenap Dewan Guru dan Karyawan melaksanakan kirab di belakang dua petugas Paskibra yang membawa bendera merah putih, mengapit Kepala SMA Negeri 3 Malang, Bapak Drs. Moh. Sulthon, M.Pd. Dengan diiringi Mars Akademik, "De Brevitate Vitae". Pukul 08.05 WIB kirab guru memasuki Hall dan menempati posisi yang telah disiapkan. 

Purnawiyata kali ini dikemas dengan cukup sederhana tanpa mengurangi nilai kesakralannya. Kain bewarna hitam polos dengan tulisan Purnawiyata Siswa SMAN 3 Malang Tahun Ajaran 2010-2011 ditata manis sebagai latar belakang panggung. Acara tersebut dipandu langsung oleh Ketua OSIS, Abdul Jabbar Jawwadurrohman, dan Tiara Edna dan dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh Ustadz Hafidz. Acara dilanjutkan dengan pidato Kepala SMAN 3 Malang yang diawali dengan ucapkan selamat atas kelulusan 100% yang diperoleh oleh siswa-siswi SMAN 3 Malang tahun ajaran 2010-2011. 

Pada kesempatan itu, beliau juga sempat menyinggung keistimewaan perjalanan para Purnawiyata angkatan 2011, yang dalam kurun tiga tahun menempuh proses pembelajaran di SMAN 3 Malang telah mengalami empat kali pergantian kepala sekolah, mulai dari Bapak Drs. H. Tri Suharno, M.Pd, Ibu Ninik Kristiani, M.Pd, Ibu Dra. Hj. Dwi Retno Udjianingsih, M.Pd, hingga ijazah kelulusan mereka ditandatangani oleh Bapak Sulthon. Pak Sulthon juga memberikan amanah bagi para lulusan Bhawikarsu 2011 agar selalu mengembangkan ilmu yang dimilikinya dan menjaga nama baik almamater SMAN 3 Malang. Setelah itu acara dilanjutkan oleh serah-terima dari sekolah kepada orang tua siswa. 

Selanjutnya sambutan dari siswa dibacakan oleh Rafif dan Nani dan diteruskan oleh Bapak Teuku Reza Pahlevi, perwakilan wali murid yang sekaligus Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Malang (Ikasmariagitma) Komisariat Malang. Rafif dan Nani juga dipercaya untuk memimpin membacakan Janji Wisuda yang diikuti oleh seluruh Purnawiyata, kemudian diikuti dengan pelantunan Mars SMA Negeri 3 Malang dan Hymne Guru secara bergantian oleh seluruh peserta, suasana haru pun menyeruak di seluruh ruangan, setelah itu perwakilan dari kelas XII mengucapkan salam perpisahan pada guru dan seluruh pihak di SMAN 3 Malang. 

Sesaat setelah para Purnawiyata secara resmi dilepas menjadi alumni, Ikasmariagitma melalui Mas Levi menyampaikan pidato yang berisi ucapan rasa syukur atas prestasi 100% pada tahun ini. Beliau juga mengingatkan para alumni untuk menjaga nama baik almamater dan berharap kelak, saat para purnawiyata akan menjadi pemegang kebijakan negeri ini. Ikasmariagitma saat ini telah memiliki komisariat di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Batam, Singapura, Kuala Lumpur dan Tokyo. Dengan demikian para alumni SMANTI tidak perlu risau saat melanjutkan jenjang pendidikan perguruan tinggi di kota-kota tersebut, karena jaringan Ikasmariagitma selalu ada dan siap membantu. 

Sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua Komite Sekolah dan ditutup dengan pembacaan hasil Ujian Nasional yang sempat tertunda karena masalah teknis. Pembacaan ini dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Bapak Hariyanto. Pada kesempatan ini dibacakan juga Lima besar ranking pararel, dengan peringkat 1 jurusan Ilmu Pengetahuan Alam diraih oleh Muhammad Abud dari kelas XII IPA 1 dengan NUN sebesar 56,05. Sedangkan peringkat 1 jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial diraih oleh Mediangga Setiawan dari kelas XII IPS 1 dengan NUN sebesar 54,55. Selain itu dibacakan juga peraih nilai-nilai absolut (10) untuk setiap mata pelajaran yang masuk di dalam Ujian Nasional. 

Setelah pengumuman, Dua orang siswa peraih peringkat 1 pararel dari IPA dan IPS diturunkan melalui sebuah kapsul dari atap gedung untuk naik ke atas panggung, diikuti dengan lima besar paralel dari setiap jurusan, untuk menerima penghargaan dari sekolah yang diserahkan langsung oleh Bapak Kepala Sekolah. Tim Paduan suara (B-Choir) yang hari itu tampil menawan dengan busana merah-hitam melantunkan "Somewhere over the rainbow" mengiringi prosesi penganugerahan penghargaan bagi para purnawiyata terbaik. 

Prosesi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Ahmad Nasikin, selanjutnya dibacakan bantuan per kelas yang terkumpul sekitar Rp 19 juta dan nantinya akan digunakan untuk membantu para siswa SMANTI yang membutuhkan dana pendidikan. Acara terakhir adalah penyerahan piagam/ ijazah dari Walikelas kepada seluruh purnawiyata yang berbaris sesuai dengan kelasnya. Setelah seluruh purnawiyata kembali ke posisi masing-masing, ruangan kembali menjadi gelap dan layar putih di samping panggung memutar slide berisi foto-foto kenangan mulai dari masa MOS, awal kelas X hingga kegiatan-kegiatan mereka di SMANTI. 

Setelah sesi foto Guru dan Karyawan serta seluruh siswa per kelas maka acara Purnawiyata Siswa SMAN 3 Malang 2011 resmi ditutup. Penyerahan tanggung jawab mendidik dari SMAN 3 Malang kepada orang tua siswa telah usai dilakukan. Semoga hubungan baik para alumni dengan SMAN 3 Malang tetap terus terjaga dan kelak mereka akan kembali berkumpul sebagai insan-insan yang berhasil sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka. Aamiiin. (abs/ editor: wsw)

Rabu, 18 Mei 2011

Outdoor Learning Kelas XI

Lima bus merah telah siap di depan gerbang SMAN 3 Malang bebarengan dengan kegiatan rapat pleno kelulusan siswa kelas XII. Sekitar pukul 08.00 WIB bis mulai bergerak mengantar para siswa kelas XI dan segenap guru pendamping untuk mengikuti kegiatan Pembelajaran Luar-ruangan (Outdoor Learning). Seluruh rombongan menuju ke arah Desa Sumber Porong Kecamatan Lawang yang terletak di ujung utara perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Pasuruan. Subyek pertama yang menjadi wahana pembelajaran adalah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Radjiman Wediodiningrat atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Sumber Porong. Di dalam areal RSJ, seluruh siswa kelas XI dan para pendamping langsung disuguhkan beberapa cluster/ruangan untuk memberikan terapi kepada pasien. 

Prosesi penerimaan observasi peserta diadakan di aula utama Rumah sakit yang berada tepat di depan lapangan tenis. Para Pejuang Bhawikarsu duduk dengan rapi di kursi lipat merah yang telah disediakan. Para penghuni RS tersebut cukup aktif untuk membantu menyiapkan kursi lipat tambahan bagi peserta observasi yang melebihi kapasitas aula tersebut. RSJ Dr.Rajiman Wediodiningrat didirikan pada tahun 1902 yang diserahkan pada Dinas kesehatan Tentara (Militaire Gezondheids Dienst). Lalu berubah nama menjadi RSJ Sumber Porong dan terakhir menjadi RSJ Dr. Rajiman Wediodiningrat (Sumber) dan penjelasan dilanjutkan mengenai beberapa hal teknis. 

Pemateri kedua, Bapak Zaenal Muttaqien sempat menyindir peserta observasi tentang penyakit jiwa dan sistem koordinasi. Dijelaskan bahwa orang yang sehat secara jiwa maka sistemnya koordinasinya bekerja dengan baik tetapi bila ada pemateri ngomong dan peserta ramai sendiri pasti sistem koordinasinya buruk dan berarti memiliki salah satu ciri dari penderita gangguan jiwa. Setelah itu beliau memberikan pengarahan bagaimana teknis observasi, dan larangan-larangannya. 

Setelah dibagi kelompok, para peserta langsung berpencar ke tempat observasi masing-masing. Dijelaskan pula bahwa ruang terapi untuk pasien dibedakan menurut jenis kelamin, jenis kasus dan usianya. Menurut petugas, penyakit jiwa lebih banyak disebebkan oleh tekanan mental dari lingkungan. Pada kesempatan itu pula dijelaskan bahwa saat ini seseorang dengan kelainan jiwa tidak boleh diberi sebutan (maaf) gila, melainkan Skizofrenia. Orang berpenyakit jiwa tidak bolah dijauhi, melainkan diberikan perhatian dan perawatan. 

Setelah kegiatan makan siang di dalam bus, menjelang pukul 12.00 WIB bus bergerak ke arah desa Ngembal Kabupaten Pasuruan menuju daerah agrowisata Bhakti Alam. Setelah berganti pakaian dengan pakaian olahraga, seluruh peserta secara bergantian diarak ke pendopo utama dengan kereta kelinci, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melaksanakan observasi ke kebun buah dan peternakan di Bhakti Alam. Pos pertama observasi adalah kebun Jambu Darsono dan dilanjutkan ke Pos hewan ternak sapi dan kuda. Pos ketiga adalah Pos pasteurisasi susu sapi, disini dijelaskan secara singkat bagaimana pengolahan susu sapi di Bhakti Alam dari susu mentah menjadi susu yang higienis, nikmat, murah dan siap minum. Setiap peserta diberi segelas susu gratis yang harus dihabiskan di tempat saat itu juga. Pos keempat adalah Pos Durian dan dilanjutkan ke pos terakhir yaitu Pos Melon yang dikembang-biakkan di Greenhouse dengan cara hidroponik. Di pos ini setiap peserta kembali diberi sepotong tester.

Hujan yang deras mengiringi perjalanan menuju pendopo dengan kereta kelinci yang mengambil jalur berputar-putar di area kebun buah. Sesampainya di pendopo, para peserta langsung dibagi per kelas untuk mengikuti Games dari para pengajar Bahasa Inggris. Menjelang waktu Maghrib seluruh peserta diantar pulang ke pintu gerbang Bhakti Alam, dan rombongan bus meninggalkan areal Bhakti Alam. Pada perjalanan pulang ini sempat terjadi sedikit "insiden", yaitu saat Bus no. 2 dan 5 salah jalan ke arah Pasuruan. Beruntung salah seorang pegawai Bhakti Alam yang akan pulang memberikan arahan jalan hingga kedua bus berhasil kembali ke Bumi Bhawikarsu mengikuti ketiga bus yang telah sampai terlebih dahulu. Namun insiden ini ternyata justru menjadi pengalaman berharga yang dinikmati para Pejuang Bhawikarsu. (abs/ editor: wsw)

Senin, 16 Mei 2011

No One was Left Behind

Ucap syukur dan kelegaan, itulah yang terpancar di raut wajah lima puluh enam anggota Dewan Guru yang sejak pukul 06.30 memenuhi ruang serbaguna karena pada Senin 16 Mei 2011 siswa-siswi SMAN 3 Malang telah lulus 100% dengan memuaskan. "Walau dengan sistem perhitungan lama pun kita masih bisa lulus 100%" ujar Waka Kurikulum SMAN 3 Malang, Drs. Hariyanto di dalam rapat pleno kelulusan siswa kelas XII. Sistem baru tersebut sesuai rujukan PERMENDIKNAS 45/2010, yang menyatakan bahwa Peserta Didik dinyatakan LULUS Ujian Sekolah apabila memperoleh Nilai Sekolah (NS) minimal 6,60 (Enam koma enam nol) dan dinyatakan LULUS Ujian Nasional apabila memperoleh Nilai Akhir (NA) rata-rata minimal 5,5 (Lima koma lima) dan tidak ada Nilai Akhir (NA) di bawah 4,0 (Empat koma nol).

Pengumuman Kelulusan sendiri dilaksanakan pada hari Senin, 16 Mei 2011 pukul 10.00 WIB dengan diberikan kepada orangtua/ wali peserta didik di dalam amplop tertutup. Semoga dari tahun ke tahun ada perubahan lebih meningkat dalam prestasi, Pencapaian 100% dapat terus dipertahankan, NO ONE LEFT BEHIND. (wsw/ nap)

Rabu, 11 Mei 2011

Kontingen kedua OSN Smanti Berlaga di Stetsa

Pada hari kedua Seleksi Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota Malang yang berlangsung di SMAN 4 Malang pada hari Rabu, 11 Mei 2011, dilombakan empat cabang yaitu: Kebumian, Astronomi, Informatika dan Ekonomi. Kontingen kedua kali ini dipimpin oleh Pembina tim Informatika, Bapak Wibisono Sukmo Wardhono, ST yang turut didampingi pembina tim Astronomi, Kebumian dan Ekonomi. Pasca pelaksanaan seleksi, beberapa cabang memang telah menghasilkan pengumuman tidak resmi dari hasil koreksi cepat yang dilakukan para korektor.

Namun pengumuman awal ini sedikit mengundang kontroversi berkaitan dengan digunakannya sistem kuota kota yang menetapkan sistem Juara 1, 2 dan 3. Hal ini tentu berbeda dengan ketentuan pada tahun 2010 yang menganut sistem passing-grade terpadu. Sistem passing-grade yang dipadu dengan tambahan kuota dua siswa untuk setiap kota/ kabupaten memungkinkan besarnya peluang siswa yang benar-benar berprestasi untuk lolos ke Seleksi tingkat Provinsi. Penggunaan sistem kuota penuh tentu akan menghambat peluang bagi siswa yang memiliki potensi baik. Sampai saat ini hasil dan pengumuman resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memang belum diumumkan. Sehingga harapannya masih ada peluang bagi pengambil kebijakan untuk kembali menggunakan sistem passing-grade terpadu yang telah terbukti menghasilkan peserta OSN berkualitas dan tidak hanya mempertimbangkan masalah pemerataan.(wsw/ nap)

Selasa, 10 Mei 2011

SEF 2011 Hari Pertama diwarnai pertandingan seru

Hari pertama pelaksanaan Smanti Education Festival (SEF) 2011 diwarnai pertandingan seru bola basket yang mempertemukan tim putri antar-SMP di Kota Malang. Selain pertandingan basket, SEF-2011 juga meliputi Olimpiade MIPA, Olimpiade Sosial, Majalah dinding 2D, IT-Fest dan BEV (Bhawikarsu English Vaganza).

IT-Fest adalah kegiatan berkaitan dengan Teknologi Informasi yang meliputi Seminar bertema "Android", Lomba Poster yang bertema "Create Your World with IT", Lomba blog bertema "Perkembangan Teknologi dalam Dunia Pendidikan" serta Rally Games (Logic). Sedangkan BEV merupakan kegiatan berbahasa Inggris yang meliputi Speech Contest dan Story Telling. (wsw/ nap)

Kontingen pertama OSN Smanti tuntaskan seleksi tingkat kota

Berlangsung di SMAN 4 Malang, para pejuang Bhawikarsu yang tergabung dalam kontingen pertama seleksi Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota Malang menuntaskan tugas mereka dengan baik. Pada seleksi tahap pertama yang dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Mei 2011, terdapat empat cabang yang seluruhnya diikuti oleh tim Smanti, yaitu: Matematika, Kimia, Biologi dan Fisika. Seleksi dimulai pada pukul 08.00 WIB tepat dan diakhiri pada pukul 12.00 WIB. Pada pelaksanaan seleksi hari pertama, tim OSN dipimpin oleh Koordinator OSN yang juga Guru Matapelajaran Fisika dan Pembina tim Astronomi SMAN 3 Malang, Bapak Wawan Pramunadi S.Pd yang didampingi Pembina tim Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia. (wsw/ nap)